Pernahkah kamu mendengar kata bahan kimia? Tahukah kamu apakah sebenarnya bahan kimia itu? Bahan kimia merupakan sesuatu yang tak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari kamu bangun tidur, lalu pergi ke kamar mandi, menggosok gigi, sarapan pagi, dan aktivitas sehari-hari baik di rumah maupun sekolah, sebenarnya kamu telah berinteraksi dengan bahan-bahan kimia. Bahan kimia dalam kehidupan dibedakan atas bahan kimia rumah tangga, industri, pertanian, kesehatan, dan bahan makanan. Selain itu juga terdapat bahan kimia sebagai zat adiktif dan psikotropika.
Pada waktu mandi, kamu menggunakan sabun yang mengandung bahan
kimia pembersih. Ketika baju seragammu kotor, kamu menggunakan bahan kimia
untuk memutihkannya. Begitu juga parfum yang kamu gunakan untuk mengharumkan
badanmu juga mengandung bahan kimia. Pada malam hari ketika mau tidur, kamu
menggunakan obat nyamuk untuk mengusir nyamuk. Obat nyamuk juga menggunakan
bahan kimia.
Bahan
Kimia Rumah Tangga
Bahan kimia rumah tangga dapat kita kelompokkan menjadi empat
kelompok yaitu pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga.
Pembersih
Pembersih
adalah bahan yang berfungsi untuk
membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda. Kita
dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih berdasarkan kemasannya
masing-masing. Setiap produk biasanya dibungkus dalam kemasan yang
berbeda-beda. Dari kemasan inilah kita dapat mengetahui komposisi kandungan
bahan-bahan kimianya. Masing-masing pabrik akan memberikan kemasan yang
semenarik mungkin sehingga konsumen tertarik untuk menggunakannya.
Kandungan
Bahan Utama dalam Pembersih
Jenis
Pembersih
|
Kandungan
Bahan Kimia Utama
|
Sabun
mandi
Sabun
colek (cuci)
Pencuci
tangan
Bubuk
detergen
Pencuci
peralatan dapur
Pembersih
lantai
Krim
pencukur
Pasta
gigi
Sampo
Pembersih
muka
|
Kalium
palmitat atau kalium stearat
Natrium
palmitat atau natrium stearat
Natrium
palmitat atau natrium stearat
Linear
alkil sulfonat (LAS)
Linear
alkil sulfonat (LAS)
Asam
klorida atau benzalkonium klorida
Kalium
stearat dan natrium stearat
Natrium
lauril sulfat
Natrium
lauril eter sulfat
Kalium
palmitat atau kalium stearat
|
Bahan kimia utama dalam pembersih sering
disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif
ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut, tentu saja
masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahan-bahan yang dapat
mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Pemutih
Produk
pemutih berfungsi untuk memutihkan pakaian
putih yang terkena noda yang susah dibersihkan dengan pembersih biasa. Selain
untuk memutihkan pakaian, ada pula produk pemutih yang berfungsi untuk
memutihkan wajah atau tubuh.
Saat
ini banyak ditawarkan berbagai produk pemutih dengan berbagai kemasan. Pemutih
ada yang berbentuk padat dan cair. Bahan utama pemutih padat (bubuk putih)
adalah kalsium hipoklorit dengan rumus kimia Ca(ClO)2 yang secara umum dikenal
sebagai kaporit. Bahan ini lazim dipakai untuk mensucihamakan air PAM dan kolam
renang. Bahan utama pemutih cair adalah natrium hipoklorit dengan rumus NaOCl.
Pewangi
Produk
pewangi digunakan untuk mengharumkan ruangan atau tubuh. Produk pewangi ada
yang berbentuk cair, seperti pengharum tubuh, ruangan, dan pakaian. Produk
pewangi cair ini digunakan dengan cara menyemprotkannya ke bagian-bagian tubuh
dan ruangan atau merendam pakaian dalam cairan pewangi. Selain yang berbentuk
cair, ada juga yang berbentuk padat, seperti kapur barus. Cara menggunakan
produk pewangi yang berwujud padat, yaitu dengan menyimpannya di ruangan
terbuka. Aroma yang digunakan dalam pewangi biasanya aroma bunga atau buah.
Pembasmi serangga
Produk
pembasmi serangga atau insektisida digunakan untuk membunuh serangga yang
merusak atau mengganggu manusia, seperti nyamuk, lalat, dan kecoa. Sebagian
besar produk pembasmi serangga yang beredar di pasaran adalah untuk membasmi
nyamuk. Produk ini biasa dikenal dengan sebutan ‘obat nyamuk’.
Produk
pembasmi serangga ini ada yang berbentuk padat dan cair. Produk pembasmi
serangga cair digunakan dengan cara menyemprotkannya ke seluruh ruangan yang
banyakterdapat serangga. Ada juga produk pembasmi
nyamuk berbentuk cair yang dipakai dengan
cara dioleskan ke bagian-bagian tubuh,
seperti tangan dan kaki. Produk pembasmi
serangga yang berbentuk padat, cara menggunakannya ada yang dibakar dan ada juga yang menggunakan listrik. Bahan
pembasmi serangga tergolong zat beracun. Oleh karena itu kamu harus
berhati-hati dalam penggunaan maupun penyimpanannya.
Berbagai contoh produk rumah tangga yang menggunakan bahan kimia
yaitu sabun,
sampo, obat nyamuk bakar, parfum, detergen,
dan lain-lain.
Bahan
kimia di bidang industri
Saat ini bahan kimia hampir dipakai dalam setiap bidang kehidupan,
termasuk di bidang industri. Industri-industri yang menggunakan bahan kimia
antara lain industri semen, cat, dan lain-lain.
Bahan Kimia dalam Semen
Bahan
baku utama untuk membuat semen
adalah batu kapur, batu gamping, dan lempung. Adapun bahan baku yang ditambahkan untuk membuat semen adalah
bauksit (bijih aluminium), bijih besi, dan pasir. Dalam bahan baku semen
tersebut terdapat senyawa kimia trikalsium silikat, dikalsium silikat, kalsium
aluminat, dan tetrakalsium aluminoferat. Selain itu, juga terdapat senyawa
kalsium oksida (CaO), silikon dioksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), dan
besi (III) oksida (Fe2O3).
Bahan Kimia dalam Cat
Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warnawarna yang
menarik. Cat yang biasanya sering dipakai adalah cat kayu dan cat tembok. Daya
lekat antara cat tembok dan cat kayu berbeda. Cat kayu mempunyai daya rekat
yang lebih kuat daripada cat tembok. Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di
antaranya adalah kalsium karbonat (CaCO3), titanium dioksida (TiO2), PVAC (Poly
Vinyl Acrylic), kaolin, pigmen, dan air.
Bahan
kimia di bidang pertanian
Bahan kimia yang digunakan di bidang pertanian, seperti pada pupuk
dan pestisida. Pupuk digunakan untuk menyuburkan tanah sehingga tanaman dapat
tumbuh dengan baik, sedangkan pestisida digunakan untuk mencegah dan membasmi
hama tanaman.
Pupuk
Ada sekitar 16 unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan agar dapat tumbuh dengan
subur. Unsur hara tersebut antara lain
unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan
belerang (S). Jumlah unsur hara yang
tersedia di alam terbatas. Oleh karena itu, para petani membutuhkan
unsur hara tambahan yang dapat diperoleh dari
pupuk. Ada dua jenis pupuk yang saat ini digunakan, yaitu
pupuk alami dan pupuk buatan.
Pupuk
alami adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alam, seperti dari tumbuhan
dan hewan. Contoh pupuk alami, yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk
kandang adalah pupuk yang diperoleh dari kotoran hewan ternak, seperti kotoran
ayam dan kambing. Bahan kimia yang banyak terdapat dalam pupuk kandang di
antaranya nitrogen, fosfor, dan kalium. Adapun pupuk kompos adalah pupuk yang
diperoleh dari daun-daun yang telah ditimbun dalam tanah dan dicampur dengan
kotoran hewan. Saat ini pupuk kompos banyak digunakan untuk menyuburkan
tanaman-tanaman hias dalam pot.
Pupuk
buatan adalah pupuk yang diperoleh dari hasil olahan industri pupuk. Berikut
adalah jenis pupuk buatan.
Pupuk
yang mengandung unsur nitrogen (N)
Contoh:
-
Urea, rumus kimianya (NH2)2CO
-
ZA (zwavelsure ammonia), rumus kimianya (NH4)2SO4
Pupuk
yang mengandung fosfor (P) dan kalsium (Ca)
Contoh:
-
TSP (Triple Superphosphat), rumus kimianya Ca3(PO4)2
-
SP (Superphosphat), rumusnya Ca(H2PO4)
Pupuk
yang mengandung unsur kalium (K)
Contoh:
KCl (kalium klorida)
Pestisida
Pestisida
adalah bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang
mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk
kesejahteraan hidupnya. Pestisida berasal dari kata pest dan cide. Pest berarti
hama, sedangkancide berarti membunuh. Makhluk hidup yang biasanya
mengganggu tanaman, antara lain ulat, wereng, tikus, jamur, dan gulma.
Pestisida merupakan bahan racun, maka penggunaanya perlu
kehati-hatian.Penyemprotan pestisida perlu memperhatikan keamanan operator
(orang yang menyemprotkan pestisida), bahan yang diberi pestisida, dan
lingkungan sekitarnya.
Penggolongan
pestisida berdasarkan target sasarannya adalah sebagai berikut.
Insektisida,
pestisida yang digunakan untuk membunuh serangga (insekta)
Fungisida,
pestisida yang digunakan untuk membunuh cendawan atau jamur
Herbisida,
pestisida yang digunakan untuk membunuh gulma atau tumbuhan pengganggu
Akarisida,
pestisida yang digunakan untuk membunuh tungau dan caplak (acarina)
Rodentisida,
pestisida yang digunakan untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus
Nematisida,
pestisida yang digunakan untuk membunuh nematoda
Bahan
kimia di bidang kesehatan
Bahan kimia sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Pemanfaatan
bahan kimia dalam bidangkesehatan antara lain obat-obatan
dan zat radioaktif.
Beberapa
Jenis Obat yang Penting
Kelas
obat
|
Contoh
|
Keterangan
|
Pengurang
rasa
sakit
(pain
relievers).
|
Aspirin
(asam asetil
salisilat)
|
Beraksi
sebagai analgesik (penghilang rasa sakit) dan sebagai antipiretik (pengurang
demam). Ada kelompok orang yang tidak dapat mentoleransi aspirin, sehingga
sering diganti dengan phenacetin atau acetaminophen.
|
Antihistamin
|
Prometasin
|
Menyembuhkan
alergi. Obat jenis ini menimbulkan efek kantuk.
|
Antibiotik
|
Pinisilin-G
|
Dihasilkan
oleh mikroorganisme dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh
mikroorganisme lain.
|
Analgetik-
Antipiretik
|
Acetaminophenum
Acidum
|
Analgetik
: mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Antipiretik : menurunkan suhu tubuh yang tinggi
|
Analgetik-
Narkotik
|
Hydromorphini-
Hydrochloridum
Metadon
|
Memiliki
daya penghalang rasa nyeri yang besar, menimbulkan perasaan nyaman (euforia),
menimbulkan kantuk (mengurangi kesadaran), dan berefek adiksi (ketagihan)
|
Anestetik
|
Chlorbutanolum
(lokal)
Chloroform
(umum)
|
Penghilang
rasa (anestesia umum dan anesthesia
|
Antasid
|
Alumunii
hydroxydum
colloidale
Magnesii
carbonas
|
Menetralkan
asam lambung
|
Bahan
kimia di bahan makanan
Saat
ini, makanan dibuat sedemikian rupa agar terasa lezat, terlihat menarik, dan
tahan lama. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada makanan ditambahkan berbagai
bahan kimia yang dinamakan zat aditif. Zat aditif adalah bahan
kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan. Penggunaan
zat aditif sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang
kita telah menggunakan garam untuk mengawetkan daging dan ikan, serta
rempah-rempah untuk melezatkan makanan. Zat aditif yang digunakan sebagai
pewarna telah digunakan untuk memberi warna kuning pada mentega sejak abad
ke-14. Penduduk Asia juga sudah menggunakan sejenis bahan penyedap seperti monosodium
glutamate (MSG) atau biasa disebut vetsin.
Di
zaman modern seperti sekarang ini, bahan tambahan makanan digunakan dalam skala
yang makin luas. Luasnya penggunaan bahan tambahan makanan dapat dilihat dari
pengelompokannya seperti diatur dalam peraturan Menkes nomor 235 (1979). Dalam
peraturan Menkes tersebut, disebutkan bahwa berdasarkan fungsinya, bahan
tambahan makanan (zat aditif) dikelompokkan menjadi 14, di antaranya, yaitu:
antioksidan dan antioksidan sinergis, pengasam, penetral, pemanis buatan,
pemutih dan pematang, penambah gizi, pengawet, pengemulsi (pencampur), pemantap
dan pengental, pengeras, pewarna alami dan sintetis, penyedap rasa dan aroma,
dan lainnya.
Bahan
aditif yang mesti dicantumkan dalam kandungan isi meliputi bahan buatan atau
alami yang ditambahkan untuk memperbaiki penampilan, bau, rasa, konsistensi
atau lama penyimpanannya.Biasanya, bahan aditif
diberi kode huruf E (Eropa) dan diikuti
dengan tiga angka. Misalnya, E 100 sebagai kode pewarna, E 200 kode konsevator, E 300 kode antioksida, dan
E 400 kode pengemulsi atau stabilisator.
Contoh bahan aditif itu adalah E 200 asam sorbat, E 201 Na sorbat, E 300 asam
askorbat, E 311 oktil gallat, E 320 butil
hidroksilanisol (BHA), dan E 321 butilhidroksil toluena (BHT). Berdasarkan
asalnya, bahan aditif pada makanan dibedakan menjadi dua, yaitu alami dan
buatan.
Zat
adiktif dan psikotropika
Zat
adiktif adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat
menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi pemakainya. Zat adiktif ini biasa
dipakai sebagai pengganti morfin atau kokain yang dapat mengganggusistem saraf pusat. Kelompok yang termasuk zat adiktif
iniantara lain rokok, minuman keras, serta alkohol yang mengandung etil etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut)
berupa zat organik (karbon) yang
menghasilkan efek yang sama dengan yang
dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap, seperti lem/perekat,
aseton, dan eter.
Zat psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain
sedatin (Pil BK), rohypnol, magadon, valium, mandarax, amfetamin, fensiklidin,
metakualon, metifenidat, fenobarbital, flunitra-zepam, ekstasi, shabu-shabu,
dan LSD (Lycergic Alis Diethyl-amide).